PENGERTIAN FILSAFAT


1.1. Makna Filsafat dari Segi Bahasa

Filsafat berasal dari bahasa Yunani,philosophia atau philosophos. Philosatau phileinberarti teman atau cinta, dan shopiaataushopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Filsafat berarti jugamater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan.

Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan katafalsafah (Arab),philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), sertaphilosophy (Inggris).

Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yangbersifat bijaksana (menjadi kata sifat) bisa berarti teman kebijaksanaan (menjadi kata benda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan.


•Phytagoras(572 -497 SM) ditahbiskan sebagai orang pertama yang memakai kataphilosopia yang berarti pecinta kebijaksanaan (lover of wisdom) bukankebijaksanaan itu sendiri.

•Plato(427- 347 SM) mengartikannya sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang hakiki lewat dialektika

•Aristoteles(382 – 322 SM) mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang kebenaran.

•Al- Farabi(870 – 950 ) mengartikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan tentang alam maujuddan hakekat alam yang sebenarnya.

•Descartes(1590 – 1650) mendefinisikan filsafat sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang tuhan, alam dan manusia.

•Immanuel Kant(1724 – 1804) mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan. Menurut Kant ada empat hal yang dikaji dalam filsafat yaitu: apa yang dapat manusia ketahui? (metafisika), apa yang seharusnya diketahui manusia ?(etika), sampai dimana harapan manusia? (agama) dan apakah manusia itu ? (antropologi)

•Merriam-Webster dalam kamusnya filsafat adalah literally the love of wisdom, in the actual usage, the science that investigates the most general facts and prinsciples of reality and human nature and conduct: logic, ethics, aesthetics and the theory of knowledge.

1.2. Pendekatan Filsafat dalam Memperoleh Ilmu

•Pada zaman Plato sampai pada masa Al- Kindi, batas antara filsafat dan ilmu pengetahuan boleh dikatakan
tidak ada. Seorang filosof (ahli filsafat) pasti menguasai semua ilmu pengetahuan.

•Perkembangan daya berfikir manusia yang mengembangkan filsafat pada tingkat praktis dikalahkan oleh perkembangan ilmu yang didukung oleh teknologi.

•Wilayah kajian filsafat menjadi lebih sempit dibandingkan dengan wilayah kajian ilmu. Sehingga ada anggapan filsafat tidak dibutuhkan lagi. Filsafat kurang membumi sedangkan ilmu lebih bermanfaat dan lebih praktis.

•Padahal filsafat menghendaki pengetahuan yang komprehensif yang luas, umum, dan universal dan hal ini
tidak dapat diperoleh dalam ilmu.Sehingga filsafat dapat ditempatkan pada posisi dimana pemikiran manusia tidak mungkin dapat dijangkau oleh ilmu.

•Ilmu bersifatpasteriori (kesimpulan ditarik setelah melakukan pengujian secara berulang), sedangkan filsafat bersifatpriori (kesimpulan ditarik tanpa pengujian tetapi pemikiran dan perenungan).

•Keduanya sama-sama menggunakan aktivitas berfikir, walaupun cara berfikirnya berbeda. Keduanya juga
sama-sama mencari kebenaran. Kebenaran filsafat tidak dapat dibuktikan oleh filsafat sendiri tetapi hanya dapat dibuktikan oleh teori keilmuan melalui observasi ataupun eksperimen untuk mendapatkan justifikasi.

•Filsafat dapat merangsang lahirnya keinginan dari temuan filosofis melalui berbagai observasi dan eksperimen yang melahirkan ilmu-ilmu.

•Hasil kerja filosofis dapat menjadi pembuka bagi lahirnya suatu ilmu, oleh karena itu filsafat disebut juga sebagai induk ilmu (mother of science).

•Untuk kepentingan perkembangan ilmu, lahir disiplin filsafat yang mengkaji ilmu pengetahuan yang dikenal
sebagai filsafat ilmu pengetahuan.

1.3. Ciri Berfikir Filsafat

Berfilsafat dapat diartikan sebagai berfikir. Ciri berfikir filsafat adalah:
a.Radikal: berfikir radikal artinya berfikir sampai ke akar permasalahannya.
b.Sistematik, berfikir yang logis, sesuai aturan, langkah demi langkah, berurutan, penuh kesadaran, dan penuh tanggung jawab.
c.Universal, berfikir secara menyeluruh tidak terbatas pada bagian tertentu tetapi mencakup seleuruh aspek.
d.Spekulatif, berfikir spekulatif terhadap kebenaran yang perlu pengujian untuk memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.

1.4.Cabang Filsafat

Filsafat mengkaji lima cabang utama yaitu:

1.Logika(hal yang benar dan salah)
2.Etika(hal yang baik dan buruk)
3.Estetika(hal yang indah dan jelek)
4.Metafisika(hakekat keberadaan zat, pikiran, dan kaitannya
5.Politik(organisasi pemerintahan yang ideal)
Kelima cabang ini berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang lebih spesifik.


Cabang-cabang filsafat lainnya

•Epistemologi (filsafat pengetahuan)
•Etika (filsafat moral)
•Estetika (filsafat seni)
•Metafisika
•Politik (filsafat pemerintahan)
•Filsafat Agama
•Filsafat Ilmu
•Filsafat Pendidikan
•Filsafat Hukum
•Filsafat Sejarah
•Filsafat Matematika

Sumber: http://www.scribd.com/doc/21243224/FILSAFAT-ILMU

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More